Ary Ginanjar | Peran ESQ Training Dalam Melawan Narkoba

Ada yang menarik seputar kegiatan ESQ yang dipimpin oleh Ary Ginanjar dalam melawan penyalahgunaan narkoba oleh masyarakat Indonesia. Program ini bisa berupa program pencegahan serta program rehabilitasi yang bisa dipergunakan dalam mengembalikan generasi bangsa yang telah terjerumus dalam penyalahgunaan Narkoba dan memiliki niat untuk kembali sembuh atau melawannya.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Anang Iskandar menilai rehabilitasi para pengguna narkotika tergolong lambat dibanding dengan pertumbuhan para pengguna. Oleh karena itu, perlu adanya percepatan dan kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat.

Dalam hal ini, Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) tersebut mengajak ESQ Leadership Center untuk membantu program BNN dalam rangka pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

“Kita mendorong ESQ untuk membantu BNN dalam rangka program pencegahan, merehabilitasi dan pemberantasan narkotika di Indonesia. ESQ itu mempunyai jaringan yang sangat luas. Setiap bulannya ada 100 titik lokasi training, di sana kita akan mensosialisasi pencegahan dan memberantas penyalahgunaan narkoba,” kata Anang kepada wartawan di Menara 165, Cilandak, Jakarta, Jumat (13/9/213).

Menurut Anang ESQ bisa mengkoordinir 1,2 juta alumninya yang tersebar di seluruh Indonesia untuk membangun tempat rehabilitasi. “Kalau tiap-tiap provinsi para alumni bisa membangun tempat rehabilitasi, kita secara masif bisa merehabilitasi lebih besar dari tahun yang sekarang. Kita bantu operasionalnya,” jelasnya.

Saat ini setidaknya ada 4 juta para pengguna narkotika dan tiap tahunnya baru 18 ribu yang mengikuti rehabilitasi. Anang sendiri menginginkan tahun depan jumlah rehabilitasi dapat meningkat hingga 500 orang pertahun.

“Kalau target tahun depan bisa terealisasi, 4 juta para korban bisa dilaksanakan selama 8 tahun. Kalau 4 juta tidak direhabilitasi, artinya 4 juta itu akan mengkonsumsi narkoba. Selain itu, kita juga mencegah agar 4 juta ini tidak menambah,” imbuhnya.

ary ginanjar

Anang menjelaskan ESQ memiliki potensi yang sangat besar membantu program BNN, terlebih ESQ dekat dengan masyarakat. “Paling tidak mereka (alumni ESQ) bisa membentengi untuk diri sendiri, kemudian dia bisa bergerak sebagai penyuluh dan mereka bisa menjadi tenaga rehabilitasi,” harapnya.

Pimpinan ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian menegaskan komitmennya untuk menyukseskan program BNN dalam melawan narkotika. Ia akan mengajak masyarakat untuk sama-sama mencegah dan menyadari akan bahaya zat terlarang tersebut.

“Kami mendukung prakarsa beliau. Tadi kita MoU untuk melakukan langkah-langkah baik pencegahan maupun rehabilitasi. Pengobatan rehabilitasi tidak cukup secara medis, tapi juga secara emosional dan spiritual, disitu ESQ akan berperan,” tuturnya.

Selaku Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni (FKA) ESQ, Ary akan menghimbau seluruh alumni menjalankan program-program yang dicanangkan. Sehingga ini tidak lagi menjadi tanggung jawab kecil sekelompok kecil petugas BNN.

“Masyarakat Indonesia khususnya alumni ESQ akan kita ajak untuk sama-sama mendirikan tempat rehabilitasi. Tapi ada plus-nya, yaitu kita tanamkan kecerdasan emosional dan spiritual di rehabilitasi itu. Sampai saat ini kita sudah menyuarakan dan mengundang masyarakat untuk turun aktif,” ucap tokoh paling berintegritas di Indonesia versi Kupas (Komunitas Pengusaha Antisuap Indonesia).

“Kita memiliki cita-cita Indonesia Emas pada 2020, tidak mungkin itu bisa tercapai kalau jumlah pemakai narkotikanya jika terus bertambah. Itulah mengapa kita harus mendukung program ini,” tutupnya

Dengan kegiatan ini maka diharapkan bahwa ESQ Training bisa memberikan andil dalam melawan penyalahgunaan Narkoba dan merehablitasi para penggunanya sehingga cita-cita membangun Indonesia Emas bisa cepat tercapai.

Komentar

  1. memang sudah seharusnya, masyarakat membantu upaya pemberantasan Narkoba...

    BalasHapus

Posting Komentar